Mengenal Perbedaan Esai dan Kritik (1)

loading...
Selamat datang di The Royal Moringa. Pada awal bulan Juni, kami menghadirkan satu topik baru yaitu Bahasa setelah topik-topik yang hadir sebelumnya yaitu Blog, Affiliate, dan Tips & Info. Topik Bahasa akan lebih banyak membahas mengenai Pedoman Berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang baik. 

Image Source : Pixabay

Pada artikel topik bahasa pertama ini, kita akan mendiskusikan mengenai perbedaan antara esai dan kritik. Dalam menulis sebuah karya sastra, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah esai dan kritik. Esai dan kritik adalah salah satu jenis prosa baru dalam kesusatraan. Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya.

Esai

Esai adalah suatu kupasan atau opini penulis tentang objek yang sedang dinilainya. Dari pengertian tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa Esai bersifat Subjektif. Perlu diperhatikan, dalam penulisan esai, penulis wajib menyampaikan argumen atau pendapatnya didasarkan oleh fakta yang tersaji sehingga pembaca dapat memercayai bahwa hasil esai bukanlah sekadar karangan imajinasi dari penulis.

Ciri-Ciri Esai 
  1. Merupakan hasil pengembangan pandangan pribadi dari penulis
  2. Membantu pembaca dalam memahami suatu karya sastra
  3. Ditulis secara singkat, padat, dan jelas sesuai dengan topik/tema
  4. Menggunakan gaya bahasa pribadi sesuai karakter penulis
Struktur Penulisan Esai
  1. Pendahuluan : bagian ini mengungkapkan topik/tema yang sedang kita bahas dan dapat berupa penjelasan latar belakang serta kalimat yang mengantarkan pembaca untuk lebih mudah memahami isi
  2. Isi : bagian utama esai yang membahas detail dari topik/tema dengan memperhatikan kerangka penulisan dengan baik
  3. Penutup : kesimpulan dari seluruh pembahasan kita mengenai topik/tema tersebut

Kritik

Kritik adalah penilaian yang dikemukakan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan sebagai bentuk tanggapan terhadap suatu hasil karya sastra. Kritik dapat berupa apresiasi dan atau koreksi dari karya sastra yang ditulis. Kritik yang baik adalah kritik yang bersifat membangun dan menggunakan bahasa yang baik. Oleh karena itu, Kritik haruslah bersifat Objektif bukan Subjektif. 

Ciri-Ciri Kritik Sastra
  1. Bersifat Objektif
  2. Memiliki tujuan untuk membangun karya yang dikritik
  3. Menjadi tolok ukur bagi penulis untuk meningkatkan kualitas karya sastra

Untuk memahami lebih lanjut mengenai Esai dan Kritik, silakan kunjungi artikel kedua kami di Mengenal Perbedaan Esai dan Kritik (2). Pada artikel berikutnya, kami akan memberikan contoh esai dan kritik terhadap sebuah artikel/berita. Terima kasih telah membaca!
loading...

Post a Comment

0 Comments